Kegiatan Fardhu Kifayah di Desa Muara Payang: Bentuk Kepedulian Sosial dan Keagamaan

Muara Payang, 10 Juni 2025 – Warga Desa Muara Payang melaksanakan salah satu kewajiban kolektif umat Islam, yaitu fardhu kifayah, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum warga desa yang meninggal dunia. Kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan penuh rasa kebersamaan, mencerminkan semangat gotong royong dan nilai-nilai religius masyarakat setempat.

Fardhu kifayah merupakan kewajiban yang jika telah dilaksanakan oleh sebagian kaum muslimin, maka gugurlah kewajiban tersebut bagi yang lainnya. Namun jika tidak ada satu pun yang melakukannya, maka seluruh umat Islam di lingkungan tersebut berdosa. Di Muara Payang, pelaksanaan fardhu kifayah menjadi tanggung jawab bersama, dan masyarakat senantiasa sigap dan bergotong royong dalam menunaikannya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahmudin selaku tokoh masyarakat sekaligus narasumber kegiatan menyampaikan pentingnya menjaga tradisi keagamaan ini. “Fardhu kifayah bukan hanya bentuk ibadah kepada Allah, tetapi juga bentuk penghormatan terakhir kita kepada saudara sesama muslim. Ini adalah wujud solidaritas dan cinta kasih antar sesama,” ungkap Mahmudin.

Kegiatan dimulai sejak pagi dengan memandikan jenazah, mengkafani, menyalatkan, hingga menguburkan almarhum secara syar’i. Seluruh proses dilakukan dengan tertib sesuai tuntunan agama, dipimpin oleh tokoh agama setempat dan dibantu oleh para pemuda desa. Para warga, baik laki-laki maupun perempuan, ikut hadir dan memberikan doa serta dukungan moril bagi keluarga yang ditinggalkan.

Melalui kegiatan ini, warga Desa Muara Payang menunjukkan bahwa nilai-nilai keislaman masih sangat dijunjung tinggi. Harapannya, generasi muda dapat terus melanjutkan tradisi keagamaan ini sebagai bagian dari identitas dan kekuatan spiritual desa.

Mahmudin menutup dengan pesan moral, “Semoga kegiatan seperti ini terus dilestarikan. Fardhu kifayah bukan hanya kewajiban, tetapi juga pengingat akan akhir kehidupan dan pentingnya berbuat baik selama di dunia.”

Kegiatan Fardhu Kifayah di Desa Muara Payang: Bentuk Kepedulian Sosial dan Keagamaan

Muara Payang, 10 Juni 2025 – Warga Desa Muara Payang melaksanakan salah satu kewajiban kolektif umat Islam, yaitu fardhu kifayah, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum warga desa yang meninggal dunia. Kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan penuh rasa kebersamaan, mencerminkan semangat gotong royong dan nilai-nilai religius masyarakat setempat.

Fardhu kifayah merupakan kewajiban yang jika telah dilaksanakan oleh sebagian kaum muslimin, maka gugurlah kewajiban tersebut bagi yang lainnya. Namun jika tidak ada satu pun yang melakukannya, maka seluruh umat Islam di lingkungan tersebut berdosa. Di Muara Payang, pelaksanaan fardhu kifayah menjadi tanggung jawab bersama, dan masyarakat senantiasa sigap dan bergotong royong dalam menunaikannya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahmudin selaku tokoh masyarakat sekaligus narasumber kegiatan menyampaikan pentingnya menjaga tradisi keagamaan ini. “Fardhu kifayah bukan hanya bentuk ibadah kepada Allah, tetapi juga bentuk penghormatan terakhir kita kepada saudara sesama muslim. Ini adalah wujud solidaritas dan cinta kasih antar sesama,” ungkap Mahmudin.

Kegiatan dimulai sejak pagi dengan memandikan jenazah, mengkafani, menyalatkan, hingga menguburkan almarhum secara syar’i. Seluruh proses dilakukan dengan tertib sesuai tuntunan agama, dipimpin oleh tokoh agama setempat dan dibantu oleh para pemuda desa. Para warga, baik laki-laki maupun perempuan, ikut hadir dan memberikan doa serta dukungan moril bagi keluarga yang ditinggalkan.

Melalui kegiatan ini, warga Desa Muara Payang menunjukkan bahwa nilai-nilai keislaman masih sangat dijunjung tinggi. Harapannya, generasi muda dapat terus melanjutkan tradisi keagamaan ini sebagai bagian dari identitas dan kekuatan spiritual desa.

Mahmudin menutup dengan pesan moral, “Semoga kegiatan seperti ini terus dilestarikan. Fardhu kifayah bukan hanya kewajiban, tetapi juga pengingat akan akhir kehidupan dan pentingnya berbuat baik selama di dunia.”